Mini FF – Follow Me

Follow Me

 

(Taemin P.O.V)

“Berhenti bertingkah seperti itu…” ujarku datar sambil menendang-nendang rumput taman dengan kesal.

“Berhenti bertingkah seperti itu…”

Aku mendengus sembari menghentakkan kakiku di atas tanah. Orang yang baru saja mengulangi kata-kataku itu adalah Kyungjin. Bukan, dia tidak sedang memperjelas kata-kataku. Dia sengaja mengulangi tiap kata-kata yang keluar dari mulutku untuk mengolok-olokku. Entahlah, hari ini dia begitu menyebalkan.

“Tidak lucu Kyungjin-ah…”

“Tidak lucu Kyungjin-ah…”

“Aish!”

“Aish!”

Begitulah dia. Entah apa yang membuatnya tiba-tiba berpikiran untuk bertingkah seperti itu. Aku mengerucutkan bibirku sambil merajuk padanya dan dia pun melakukan hal yang sama. Bukan cuma kata-kataku, dia juga menirukan setiap gerakanku. Saat aku menggerakkan lenganku, ia juga menggerakkan lengannya dengan gerakan yang sama. Saat aku menatap kesal ke arahnya, ia juga melakukan hal yang sama. Bahkan saat aku menghela napas pun ia juga menirukannya dengan cara yang sama. Begitu menyebalkan bukan?

“Sampai kapan mau bertingkah tidak jelas seperti itu huh?!” gerutuku kesal sambil mengacak-acak rambutnya hingga berantakan.

“Sampai kapan mau bertingkah tidak jelas seperti itu huh?!” ulangnya sekali lagi dan langsung mengacak-acak rambutku dan aku sudah tidak sempat lagi menghindar.

“Aargh! Kenapa mengacak-acak rambutku?! Padahal ini baru saja selesai ditata huh!” seruku panik sambil mencoba untuk merapikan kembali rambutku.

“Aargh! Kenapa mengacak-acak rambutku?! Padahal ini baru saja selesai ditata huh!” bukannya menjawab pertanyaanku ia malah mengulanginya dengan gerakan yang sama. Ish, yeoja ini!

Aku memutar otak, mencoba untuk memikirkan cara agar yeoja yang sedang sakit jiwa ini berhenti meniruku. Hm, kalau memang ia terus-terusan ingin meniruku, mari kita lihat sejauh mana ia bisa mengikutiku.

“Jadi kau mau terus mengikutiku seperti itu huh?” tanyaku padanya sambil menaikkan alisku. Seperti yang ku duga, lagi-lagi ia mengulangi kata-kata dan ekspresiku. Baiklah! Sebuah ide tiba-tiba terlintas di pikiranku.

“Kyungjin-ah, coba lihat ini…” ujarku dengan nada menggoda sambil memasukkan jari telunjukku ke dalam lubang hidungku. Aku sedikit menahan tawa saat membayangkan apa ia benar-benar berani berbuat seperti ini atau tidak.

“Taemin-ah, coba lihat ini…” aku sedikit tersentak saat ia tiba-tiba menoleh dan ikut memasukkan jari telunjuknya. Aku hanya bisa mengerutkan keningku dan mencoba untuk memikirkan cara lain.

“Bagaimana kalau seperti ini sayang?” tantangku sambil mengaduk-aduk lubang hidungku dengan jari telunjukku tadi, dan lagi-lagi aku hanya bisa tercengang saat ia dengan santainya mengikuti apa yang aku lakukan.

“Euh…” aku mengendikkan bahu dan menatapnya dengan ekspresi jijik. Ia hanya terkikik.

Aku lalu menggaruk-garuk kepalaku, bingung dengan cara apa agar ia tidak lagi mengikutiku. Ck, yeoja ini…

“Hey, kalau tidak berhenti aku cium mau?”

“Hey, kalau tidak berhenti aku cium mau?”

Aha! Ternyata ia masih berani menantangku. Mari kita lihat…

Aku melirik terlebih dahulu keadaan di sekelilingku dan sepertinya tidak ada siapa pun yang sedang berlalu-lalang. Aku mulai menggeser posisi dudukku dan mendekat ke arahnya. Perlahan-lahan ku dekatkan wajahku ke arahnya dan tanpa ku duga sebelumnya ia juga ikut mendekat, membuat selisih jarak di antara kami semakin menipis. Hah, ternyata yeoja ini nekat juga!

Akhirnya ku coba untuk memonyongkan bibirku dan menunggu responnya selanjutnya, dan ternyata ia juga tidak segan-segan melakukan hal yang sama. Astaga!

Semakin lama jarak kami menjadi semakin dekat. Tiba-tiba keringat dingin mulai menetes di sekitar keningku. Aduh, bagaimana ini? Apa aku harus benar-benar menciumnya?

Aku menelan ludah dan mulai menahan napas hingga akhirnya ku putuskan untuk kembali menjauh dan menggeser posisi dudukku. Sial. Padahal aku yang berniat untuk menakut-nakutinya tapi ia yang malah membuatku gugup seperti ini! Ku rasakan ia sedang menahan tawa. Aish!

Lagi-lagi aku hanya bisa mendengus kesal dan hampir saja memilih untuk pasrah namun tiba-tiba sebuah pemikiran kembali terlintas di otakku. Aku menoleh ke arahnya sambil tersenyum lebar. Ya, ku rasa cara ini akan berhasil.

Awalnya ku letakkan kedua tanganku di pinggang. Hmm, sejauh ini ia masih terlihat meniruku. Selanjutnya aku mulai memegang ujung kaosku, dan lagi-lagi ia juga ikut memegang ujung kaosnya. Aku menelan ludah saat membayangkan kira-kira sejauh mana ia mau meniru setiap gerakanku.

Aku lalu meliriknya dengan ragu dan mulai mengibas-ngibaskan ujung kaosku. Perlahan-lahan aku mulai menarik ujung kaosku ke atas hingga memamerkan sebagian besar perutku. Aku menelan ludah berkali-kali, sangat cemas dengan apa kira-kira yang akan ia lakukan. Aduh, bagaimana kalau ia juga ikut-ikutan mengangkat bajunya?

PLETAK!

Tiba-tiba aku merasakan sebuah benda berwujud lumayan keras mendarat dengan mulus di kepalaku. Aku sontak terlonjak hingga terjatuh ke atas tanah dari bangku taman.

“Aw… YA! KENAPA MALAH MELEMPARKU!” seruku kesal sambil mengusap-usap kepalaku yang sepertinya sudah membengkak. Ia bangkit dari bangku dan berjalan mendekat ke arahku.

“KAU INI MESUM SEKALI! SIAPA YANG MENGAJARIMU HUH?!” ia balik membentakku sambil berdiri tepat di hadapanku yang masih terduduk di atas tanah. Lagi-lagi aku hanya terlonjak namun beberapa saat kemudian ia lalu mengulurkan tangannya. Aku menyambut tangannya dengan ragu-ragu.

“YA! SIAPA YANG MAU MEMBANTUMU BERDIRI!”

“Eh? Lalu kenapa kau mengulurkan tanganmu seperti itu?” tanyaku dengan bingung.

“KEMBALIKAN SEPATUKU!” ujarnya ketus sambil menunjuk sneakers tebalnya yang tergeletak tepat di sampingku. Oh bagus sekali, padahal tadinya ia yang membuatku kesal dan sekarang ia yang malah marah padaku? Melempariku dengan sneakers-nya dan bahkan tidak ingin membantuku untuk berdiri? GREAT!

Aku buru-buru memungut sneakers-nya dan langsung melemparnya tepat pada kepalanya tanpa ragu.

PLETAK!

“AW!”

Bingo! Sneakers tak berdosa itu kini berhasil membalaskan dendamku. Aku lalu memilih untuk kabur sebelum ia kembali membalas perbuatanku. Ckckck, kenapa kencan kami jadi hancur berantakan seperti ini?

 

FIN

 

PS : Maaf baru bisa update sekarang.. jadi maba itu benar-benar sibuk.. OL aja jarang.. jangankan OL,, tidur aja aku cuma bisa 2,5 jam per hari T______T jadi maaf ya kalo jarang update n belum sempat ngebalesin komen.. ntar pasti aku balas kok.. hiks..

50 thoughts on “Mini FF – Follow Me

    • halo..
      makasih y udah mau kunjung..
      btw adekmu siapa??
      wah kayaknya dia udah salah baca tuh..
      aslinya ff di sini gaje n abal semua .-.
      salam kenal ya.. dyu imnida.. 18 yo..
      mind to intro back?? 🙂

  1. Ini anak bedua kenapa ya? Kencan macam apa ini? Kencan apa berantem? Tdak biSa, ini konspirassi! Harus dibawa ke KUA *lohhh* XDXD..
    Dyu, biarpun gaje tapi ampuh buat bkin ngakak dyu XD.. Great great

Leave a comment